Catatan Hari Ku
hari ke 26
tanpa terasa sudah 26 hari aku hanya dapat terbaring lemah dikasur, yah.. Aku sejak tanggal 14 aku tidak dapat melakukan apapun kcuali berbaring meskipun terkadang aku duduk untuk menghilangkan rasa pegal dpunggungku
kaki dan tangan kananku msh belum bisa ku gerakkan. Ah iri rasanya melihat mereka yg dapat dengan bebas menggerakkan kedua tangan mereka.
Aku tak ada bedanya dengan seorang bayi.. Aku tak bisa melakukan apapun sendiri,bahkan urusan perutpun aku butuh bantuan mamaku untuk menyuapi.
Segala bentuk pengobatan telah aku jalani, segala macam obat telah aku minum,yah.. Ini bentuk ikhtiarku karena aku ingin sembuh.
Terkadang sedih,kesal,cape dan bosan menyelimutiku,tp ayahku bilang itu tanda org yg tdk sabar. Aku menyadari bahwa untuk sabar dan ikhlas itu tidak mudah.
Dulu sebelum sakit,aku merasa iri kpd teman2ku. Mereka yang mempunyai orang tua yg tdk sibuk,tidak seperti ayah dan ibu yg sibuk,padahal betapa asyiknya ngobrol dgn ayah dan betapa melegakannya curhat dgn ibu, namun semenjak aku sakit, aku dapat berkumpul dan mengobrol dgn ayah dan ibuku, aku senang sekali,tapi saat aku melihat wajah mereka, mata mereka tak lagi bersinar, terlihat raut kelelahan dwajah mereka.
Ya Allah..apakah kelelahan itu untukku? Yah mereka berjuang menabung untuk kuliah dan jg pengobatanku. Ayah dan ibuku selalu terjaga saat aku kesakitan..
Kini aku tdk lg iri,aku bangga karna aku punya ayah dan ibu terbaik di dunia.. Aku jg sadar mungkin ini salah satu hikmah sakitku ini..
hari ke 26
tanpa terasa sudah 26 hari aku hanya dapat terbaring lemah dikasur, yah.. Aku sejak tanggal 14 aku tidak dapat melakukan apapun kcuali berbaring meskipun terkadang aku duduk untuk menghilangkan rasa pegal dpunggungku
kaki dan tangan kananku msh belum bisa ku gerakkan. Ah iri rasanya melihat mereka yg dapat dengan bebas menggerakkan kedua tangan mereka.
Aku tak ada bedanya dengan seorang bayi.. Aku tak bisa melakukan apapun sendiri,bahkan urusan perutpun aku butuh bantuan mamaku untuk menyuapi.
Segala bentuk pengobatan telah aku jalani, segala macam obat telah aku minum,yah.. Ini bentuk ikhtiarku karena aku ingin sembuh.
Terkadang sedih,kesal,cape dan bosan menyelimutiku,tp ayahku bilang itu tanda org yg tdk sabar. Aku menyadari bahwa untuk sabar dan ikhlas itu tidak mudah.
Dulu sebelum sakit,aku merasa iri kpd teman2ku. Mereka yang mempunyai orang tua yg tdk sibuk,tidak seperti ayah dan ibu yg sibuk,padahal betapa asyiknya ngobrol dgn ayah dan betapa melegakannya curhat dgn ibu, namun semenjak aku sakit, aku dapat berkumpul dan mengobrol dgn ayah dan ibuku, aku senang sekali,tapi saat aku melihat wajah mereka, mata mereka tak lagi bersinar, terlihat raut kelelahan dwajah mereka.
Ya Allah..apakah kelelahan itu untukku? Yah mereka berjuang menabung untuk kuliah dan jg pengobatanku. Ayah dan ibuku selalu terjaga saat aku kesakitan..
Kini aku tdk lg iri,aku bangga karna aku punya ayah dan ibu terbaik di dunia.. Aku jg sadar mungkin ini salah satu hikmah sakitku ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar